skip to main |
skip to sidebar
KISAH SEORANG IBU DAN ANAKNYA, SERTA KEAJAIBAN SHALAWAT NABI
Bismillahirrahmannirrahim,
Dikisahkan bahwasanya ada seorang wanita yang memiliki anak yang sangat
jahat dan hari-harinya pun dilalui dengan lumuran dosa. Si ibu yang
merupakan sosok wanita shalihah yang menyadari anaknya seperti itu,
tentu saja menyuruh si anak untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
buruknya dan kemudian berbuat kebajikan serta tidak berpindah lagi
kepada kebiasaan buruknya tersebut.
Tetapi, anaknya tetap
membandel, ia tidak mau berpindah dari kelakuan jahatnya yang telah
dilakukannya selama ini. Perbuatan maksiat itu terus dilakukannya sampai
ia menemui ajalnya. Maka bersedihlah sang ibu demi melihat anaknya yang
mati tanpa tobat, dimana ia tidak melihat satu sisi pun dari kehidupan
anaknya yang akan menyelamatkannya di hadapan Tuhan Penguasa Akhirat.
Sang ibu tampaknya pasrah dengan nasib buruk yang akan dialami oleh sang
anak di dalam kubur dan lebih-lebih di neraka.
Di suatu malam,
ketika wanita itu tertidur, ia bermimpi tentang anaknya disiksa oleh
malaikat penjaga kubur di dalam kuburnya. Akibatnya, semakin bertambah
kedukaan sang ibu tersebut manakala bayangannya selama ini dilihatnya
secara langsung sekali pun hanya dalam mimpi.
Tetapi benarkah
sang anak disiksa? Ternyata, ketika sang ibu memimpikan lagi anaknya di
lain kesempatan, ia melihat anaknya dalam rupa dan kondisi yang
sebaliknya dalam mimpi sebelumnya. Ia melihat anaknya saat itu
diperlakukan dengan perlakuan yang sangat elok, yang berada dalam
keadaan suka dan bahagia. Sehingga, ibunya pun terheran-heran dan
bertanya pada sang anak, “Apa gerangan yang membuatmu bisa diperlakukan
seperti ini, padahal dulu semasa engkau hidup engkau penuh dengan
lumuran dosa?”
Sang anak menjawab, “Wahai ibunda, di suatu
ketika telah lewat di hadapanku sekelompok orang yang sedang mengusung
jenazah yang hendak dikuburkan. Mayat itu kukenal, dan ia semasa
hidupnya ternyata lebih jahat daripada diriku. Kemudian aku ikut
mengiringi pemakamanny, dan disana aku sempat menyaksikan makam-makam
lainnya. Ketika itulah aku berpikir bahwa laki-laki sial itu sudah pasti
ditimpa oleh huru-hara akhirat akibat perbuatan maksiatnya.
Secara tidak sadar aku menangis dan membayangkan kalau diriku juga bakal
ditimpa peristiwa yang mengerikan yang sama. Pada saat itulah aku
menyesali segala kesalahan dan dosa yang telah kuperbuat, dan bertobat
dengan sebenar-benarnya tobat di hadapan Ilahi.
Kemudian, aku
membaca Al-quran dan shalawat Nabi SAW sebanyak sepuluh kali dan
membacakan shalawat kesebelas kalinya dan pahalanya kuhadiahkan kepad
ahli kubur yang naas tersebut, sehingga disitulah Allah SWT menunjukkan
kemahapengampunanNya. Dia mengampuni dosa-dosaku.
Jadi apa yang
telah engkau lihat wahai ibunda, itulah nikmat yang telah diberikan
Allah SWT atasku. Ketahuilah ibunda, bahwa shalawat atas Nabi SAW itu
menjadi cahaya di dalam kuburku, menghapuskan dosa-dosaku dan menjadi
rahmat bagi orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal.”
Subhanallah , wallhamdulillah , walaa ilaahailallah,
Allahu Akbar , Laa haulaawalaa quwwata'ilaabilah
Allaahumma shalli ‘alaa (sayyidinaa) Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam …
Wallahu a'lam bishawab,
0 komentar:
Posting Komentar